Rabu, 19 Maret 2014

Matematisasi Progresif : Membangun Matematika Melalui Model



             Proses pemodelan merupakan suatu awal dari suatu masalah atau situasi dari suatu dunia nyata yang selanjutnya dipresentasikan kedalam model penyelesaian masalah untuk mempermudah dan memahami masalah tersebut. Selanjutnya model tersebut disederhanakan menjadi suatu model nyata sehingga proses matematisasi terhadap model nyata tersebut menghasilkan model matematika. Model matematika merupakan sebuah langkah untuk mencari solusi dari suatu masalah yang ada didunia nyata.
            Matematisasi membantu siswa untuk membangun konsep dari materi materi matematika sehingga siswa akan lebih mudah memahami pelajaran yang akan disampaikan karena materi yang diberikan berawal dari masalah masalah yang konkrit yang ada didunia nyata baru menuju keabstrak. Dengan demikian, siswa akan lebih mudah membangun logika bahwasanya matematika sangat bermanfaat dan selalu digunakan dalam kehidupan sehari hari, sehingga siswa akan lebih semangat dalam mempelajari ilmu matematika. Tidak hanya itu, siswa akan lebih mudah menyelesaikan soal soal matematika terapan, karena dari awal siswa diajak untuk berpikir mematematisasikan suatu masalah dunia nyata, sehingga dalam pemikiran siswa akan lebih terarah dan tertata dengan rapi.
            Namun sayangnya, mematematisasikan masalah ini biasanya hanya digunakan untuk siswa siswa sekolah dasar. Hal ini karena materi disekolah dasar masih belum begitu abstrak. Untuk materi tingkat SMP dan SMA, guru akan lebih kesusahan dalam memberikan materi materi dengan model ini, karena pembahasan dalam matematika SMP dan SMA sebagian besar sudah merupakan matematika abstrak. Contohnya materi trigonometri. Guru akan kesusahan dalam memimpin pembelajaran dengan model ini, karena materi trigonometri sulit untuk direalisasikan.
            Dengan demikian, matematisasi lebih pas jika digunakan dalam pembelajaran tingkat dasar. Hal ini bertujuan agar siswa memiliki pola pemikiran atau logika yang lebih konkrit tentang matematika, sehingga jika konsep dasar sudah memahami peran matematika dalam kehidupan sehari hari siswa akan lebih mudah untuk memahami soal soal yang abstrak. Untuk tingkatan SMP dan SMA bukan berarti tidak digunakan, tetapi metematisasi lebih pas saat soal soal pengayaan untuk membuka wawasan siswa dan tidak diberikan dalam setiap pembelajaran. Selain itu, matematisasi juga baik saat pembukaan bab pembahasan baru agar siswa tahu terlebih dahulu tujuan dari belajar bab tersebut ada kaitannya dengan dunia nyata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

F
I
G
A
E
R
O
K
Y
O
B