Rabu, 09 April 2014

NORMA DAN JARING LABA LABA PMRI


INTERAKTIVITAS : ANTARA MATEMATIKA DAN PEMBANGUNAN KARAKTER
          Pada tahun 1983, Howard Gardner mengembangkan multiple intelligences teory (teori kecerdasan ganda) bahwa salah satu upaya yang bisa digunakan untuk meningkatkan kecerdasan interpersonal yaitu dengan cara bersosialisasi. Dengan melakukan sosialisasi maka tentunya akan terjadi interaksi atau diskusi dua arah untuk membahas sustu masalah tertentu. Dalam interaksi sosial khususnya dalam pembahasan matematika, nantinya akan muncul norma sosial dan norma sosiomatematik. Norma sosial yaitu norma yang tidak terikat pada pembahasan seperti sopan santun mengajukan pertanyaan, menghargai pendapat orang lain dan sebagainya. Norma sosiomatematik yaitu berkaitan langsung dengan argumen dan konsep konsep  secara matematika. Diantaranya yaitu melakukan negosiasi untuk menciptakan kesepakatan bersama guna memecahkan masalah yang dihadapi. Secara umum, norma sosiomatik berkaitan dengan negosiasi mengenai apa yang disebut sebagai prosedur pemecahan masalah, prosedur apa yang tepat untuk memecahkan masalah, alternatif prosedur mana yang akan dipilih, dan perumusan prosedur yang efektif.  Dengan adanya norma norma yang berkembang dalam pemecahan suatu masalah matematika, nantinya akan menciptakan seorang matematikawan yang berkarakter. Karakter yang ditonjolkan dalam norma sosiomatematik ini yaitu toleransi, demokrasi, bersahabat/komunikasi dan tanggungjawab.

JARING LABA LABA KONSEP MATEMATIKA
            Matematika merupakan kumpulan komponen yang terdiri aljabar, geometri, bilangan, statistika dan lainnya dimana komponen tersebut tidak berdiri sendiri atau beroperasi sendiri namun komponen tersebut saling berkaitan satu sama lainnya sehingga komponen tersebut membentuk ilmu yang disebut dengan matematika. Namun sayangnya, pada era saat ini banyak memandang bahwa komponen itu saling terpisah dan tidak berhubungan. Pandangan  inilah yang menyebabkan siswa kesulitan dalam memahami hubungan antar komponen matematika dan kesulitan memahami bahwa untuk menguasai suatu konsep harus menguasai konsep yang lain.
            Publikasi ilmiah Everybody Counts mendefinisikan matematika sebagai ilmu poladan urutan. Menurut PISA, pola merupakan inti dari matematika yang tersusun dari change and relationship (perubahan dan hubungan), space and shape (ruang dan bentuk), quantity (kualitas) dan uncertainty (ketidakpastian). Pembagian pola tersebut mampu mencakup semua topik pembahasan dalam matematika sekolah dan keempat pola tersebut dapat menggambarkan masalah dalam dunia nyata.
a.    change and relationship (perubahan dan hubungan)
Hubungan mengarah pada kebergantungan. Kebergantungan berkaitan dengan fakta bahwa sifat dan perubahan dari suatu objek matematika dipengaruhi oleh perubahan objek matematika yang lain.
b.    space and shape (ruang dan bentuk)
space dan shape berkaitan dengan pemahaman dan keterampilan keruangan yang mencakup sifat sifat benda dan posisinya didalam ruang. Untuk memahami konsep dari space dan shape dibutuhkan kemampuan untuk mengidentifikasi persamaan dan perbedaan objek berbeda, menganalisis komponen komponen dari suatu objek,dan mengenali suatu bentuk.
c.    quantity (kualitas)
quantity tidak sekedar melakukan operasi hitung bilangan karena yang lebih penting adalah mengembangkan kreativitas dan kepekaan terhadap suatu masalah.
d.    uncertainty (ketidakpastian)
uncertainty menekankan pada pentingnya memahami data secara kuantitatif dalam memahami peluang suatu kejadian.

Permainan (Tradisional) untuk Mengembangkan Interaksi Sosial, Norma Sosial
dan Norma Sosiomatematik pada Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan
Matematika Realistik
            Dalam pembelajaran realistik, pemanfaatan permainan yang ada di Indonesia sangat sesuai diberikan kepada anak sekolah karena permainan tradisional meerupakan suatu fenomena keseharian yang familiar bagi siswa, sehingga penggunaan permainan untuk pembelajaran merupakan bentuk phenomenological explaration. Permainan tradisional indonesia yang pada umumnya dimainkan secara berkelompok juga akan menimbulkan interaksi sehingga sesuai pula dengan karakteristik realistik. Selain itu, banyak manfaat yang dapat diambil dari pembelajaran matematika yang berbasis permainan tradisional, diantaranya
1. menekankan pada aksi atau tindakan daripada penjelasan verbal
2. membentuk motivasi dan kepuasan personal
3. mampu mengakomodir berbagai macam metode pembelajaran
4. bersifat interaktif dan meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan
5. tidak terlalu banyak memakan biaya
6. siswa telah memahami cara permainan sehingga guru tinggal menjelaskan apa yang akan didiskusikan

Dengan menerapkan permainan tradisional dalam pembelajaran matematika, maka tentunya akan terbentuk suatu diskusi dalam suatu kelas dimana diskusi tersebut akan membahas mengenai konsep konsep apa yang akan diterapkan dalam memecahkan masalah dalam permainan tersebut. Dengan demikian, nantinya norma sosiomatematik akan timbul dan diharapkan nantinya akan mencetak karakter matematikawan yaang bertoleransi, bertanggungjawab, demokrasi dan bertanggungjawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar