INTERAKTIVITAS : ANTARA
MATEMATIKA DAN PEMBANGUNAN KARAKTER
Pada
tahun 1983, Howard Gardner mengembangkan multiple intelligences teory (teori
kecerdasan ganda) bahwa salah satu upaya yang bisa digunakan untuk meningkatkan
kecerdasan interpersonal yaitu dengan cara bersosialisasi. Dengan melakukan
sosialisasi maka tentunya akan terjadi interaksi atau diskusi dua arah untuk
membahas sustu masalah tertentu. Dalam interaksi sosial khususnya dalam
pembahasan matematika, nantinya akan muncul norma sosial dan norma
sosiomatematik. Norma sosial yaitu norma yang tidak terikat pada pembahasan
seperti sopan santun mengajukan pertanyaan, menghargai pendapat orang lain dan
sebagainya. Norma sosiomatematik yaitu berkaitan langsung dengan argumen dan
konsep konsep secara matematika. Diantaranya
yaitu melakukan negosiasi untuk menciptakan kesepakatan bersama guna memecahkan
masalah yang dihadapi. Secara umum, norma sosiomatik berkaitan dengan negosiasi
mengenai apa yang disebut sebagai prosedur pemecahan masalah, prosedur apa yang
tepat untuk memecahkan masalah, alternatif prosedur mana yang akan dipilih, dan
perumusan prosedur yang efektif. Dengan adanya
norma norma yang berkembang dalam pemecahan suatu masalah matematika, nantinya
akan menciptakan seorang matematikawan yang berkarakter. Karakter yang
ditonjolkan dalam norma sosiomatematik ini yaitu toleransi, demokrasi,
bersahabat/komunikasi dan tanggungjawab.
JARING LABA LABA KONSEP
MATEMATIKA
Matematika
merupakan kumpulan komponen yang terdiri aljabar, geometri, bilangan,
statistika dan lainnya dimana komponen tersebut tidak berdiri sendiri atau
beroperasi sendiri namun komponen tersebut saling berkaitan satu sama lainnya
sehingga komponen tersebut membentuk ilmu yang disebut dengan matematika. Namun
sayangnya, pada era saat ini banyak memandang bahwa komponen itu saling
terpisah dan tidak berhubungan. Pandangan inilah yang menyebabkan siswa kesulitan dalam
memahami hubungan antar komponen matematika dan kesulitan memahami bahwa untuk
menguasai suatu konsep harus menguasai konsep yang lain.
Publikasi ilmiah Everybody Counts
mendefinisikan matematika sebagai ilmu poladan urutan. Menurut PISA, pola
merupakan inti dari matematika yang tersusun dari change and relationship
(perubahan dan hubungan), space and shape (ruang dan bentuk), quantity
(kualitas) dan uncertainty (ketidakpastian). Pembagian pola tersebut mampu
mencakup semua topik pembahasan dalam matematika sekolah dan keempat pola
tersebut dapat menggambarkan masalah dalam dunia nyata.
a. change and relationship (perubahan dan
hubungan)
Hubungan mengarah pada kebergantungan.
Kebergantungan berkaitan dengan fakta bahwa sifat dan perubahan dari suatu
objek matematika dipengaruhi oleh perubahan objek matematika yang lain.
b. space and shape (ruang dan bentuk)
space dan shape berkaitan dengan
pemahaman dan keterampilan keruangan yang mencakup sifat sifat benda dan
posisinya didalam ruang. Untuk memahami konsep dari space dan shape dibutuhkan
kemampuan untuk mengidentifikasi persamaan dan perbedaan objek berbeda,
menganalisis komponen komponen dari suatu objek,dan mengenali suatu bentuk.
c. quantity (kualitas)
quantity tidak sekedar melakukan
operasi hitung bilangan karena yang lebih penting adalah mengembangkan
kreativitas dan kepekaan terhadap suatu masalah.
d. uncertainty (ketidakpastian)
uncertainty menekankan pada pentingnya
memahami data secara kuantitatif dalam memahami peluang suatu kejadian.
Permainan (Tradisional) untuk
Mengembangkan Interaksi Sosial, Norma Sosial
dan Norma Sosiomatematik pada
Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan
Matematika
Realistik
Dalam pembelajaran realistik,
pemanfaatan permainan yang ada di Indonesia sangat sesuai diberikan kepada anak
sekolah karena permainan tradisional meerupakan suatu fenomena keseharian yang
familiar bagi siswa, sehingga penggunaan permainan untuk pembelajaran merupakan
bentuk phenomenological explaration. Permainan tradisional indonesia yang pada
umumnya dimainkan secara berkelompok juga akan menimbulkan interaksi sehingga
sesuai pula dengan karakteristik realistik. Selain itu, banyak manfaat yang
dapat diambil dari pembelajaran matematika yang berbasis permainan tradisional,
diantaranya
1. menekankan pada aksi atau tindakan daripada penjelasan verbal
2. membentuk motivasi dan kepuasan personal
3. mampu mengakomodir berbagai macam metode pembelajaran
4. bersifat interaktif dan meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan
5. tidak terlalu banyak memakan biaya
6. siswa telah memahami cara permainan sehingga guru tinggal menjelaskan apa yang akan didiskusikan
1. menekankan pada aksi atau tindakan daripada penjelasan verbal
2. membentuk motivasi dan kepuasan personal
3. mampu mengakomodir berbagai macam metode pembelajaran
4. bersifat interaktif dan meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan
5. tidak terlalu banyak memakan biaya
6. siswa telah memahami cara permainan sehingga guru tinggal menjelaskan apa yang akan didiskusikan
Dengan menerapkan
permainan tradisional dalam pembelajaran matematika, maka tentunya akan
terbentuk suatu diskusi dalam suatu kelas dimana diskusi tersebut akan membahas
mengenai konsep konsep apa yang akan diterapkan dalam memecahkan masalah dalam
permainan tersebut. Dengan demikian, nantinya norma sosiomatematik akan timbul
dan diharapkan nantinya akan mencetak karakter matematikawan yaang
bertoleransi, bertanggungjawab, demokrasi dan bertanggungjawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar