Senin, 22 September 2014

PK.T1.SRI WAHYU PURNOMO.2012004037



1.    Apa yang dimaksud dengan pembelajaran Kooperatif ?.
Jawaban:
Pembelajaran kooperatif merupakan suatu pembelajaran kelompok dengan gagasan untuk saling memotivasi antara anggotanya untuk saling membantu agar tercapainya suatu tujuan pembelajaran yang maksimal.
Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok- kelompok. Setiap siswa yang ada dalam kelompok mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda (tinggi, sedang dan rendah) dan jika memungkinkan anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan jender. Model pembelajaran kooperatif mengutamakan kerja sama dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
2.    Apakah kelebihan dan kekurangan Pembelajaran Kooperatif?
Jawaban:
  a.    Kelebihan Pembelajaran Kooperatif
1)    Melalui Pembelajaran Kooperatif siswa tidak terlalu menggantungkan pada guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan berpikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa yang lain.
2)     Pembelajaran Kooperatif dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide-ide orang lain.
3)    Dapat membantu anak untuk respek pada orang lain dan menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala perbedaan.
4)     Dapat membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar.
5)    Merupakan suatu strategi yang cukup ampuh untuk meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial, termasuk pengembangan rasa harga diri, hubungan interpersonal yang positif dengan yang lain, mengembangkan keterampilan mengatur waktu, dan sikap positif terhadap sekolah.
6)    Melalui Pembelajaran Kooperatif dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide dan pemahamannya sendiri, menerima umpan balik. Siswa dapat berpraktik memecahkan masalah tanpa takut membuat kesalahan, karena keputusan yang dibuat adalah tanggung jawab kelompoknya
7)    Pembelajaran Kooperatif dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata.
8)     Interaksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berpikir.
    b.      Kekurangan Pembelajaran Kooperatif
Dalam pembelajaran kooperatif terdapat beberapa kekurangan:
      1.      Untuk memahami dan mengerti filosofi Pembelajaran Kooperatif memang butuh waktu.Ciri utama Pembelajaran Kooperatif adalah siswa saling membelajarkan. Oleh karena itu, jika tanpa teaching yang efektif, maka dibandingkan dengan pengajaran langsung dari guru, bisa terjadi cara belajar yang demikian apa yang seharusnya dipelajari dan dipahami tidak pernah dicapai oleh siswa.
       2.      Penilaian yang diberikan dalam Pembelajaran Kooperatif didasarkan kepada hasil kerja kelompok. Namun demikian, guru perlu menyadari, bahwa sebenarnya hasil atau prestasi yang diharapkan adalah prestasi setiap individu siswa.
      3.      Keberhasilan Pembelajaran Kooperatif dalam upaya mengembangkan kesadaran berkelompok memerlukan periode waktu yang cukup panjang. Dan hal ini tidak mungkin tercapai hanya dengan satu kali atau sekali-sekali penerapan strategi ini.
     4.      Walaupun kemampuan bekerja sama merupakan kemampuan yang sangat penting untuk siswa, akan tetapi banyak aktifitas dalam kehidupan yang hanya didasarkan kepada kemampuan secara individual. Oleh karena itu idealnya melalui Pembelajaran Kooperatif selain siswa belajar bekerja sama, siswa juga harus belajar bagaimana membangun kepercayaan diri.
3.    Bagaimana langkah-langkah pelaksanaan Strateri Pembelajaran Kooperatif?
    Jawaban:
    Langkah-Langkah Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Kooperatif
Ada beberapa langkah-langkah dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif,
   1.      Pembentukan kelompok,
Dalam pembentukan kelompok disesuaikan dengan model pembelajaran kooperatif. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 4 sampai 5 atau 6 orang siswa. Kelompok yang dibentuk merupakan percampuran yang ditinjau dari latar belakang sosial, jenis kelamin dan kemampuan belajar. Selain itu, dalam pembentukan kelompok digunakan nilai tes (pre-test) sebagai dasar dalam menentukan masing-masing kelompok.
  2.      Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar. Sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai, guru memperkenalkan keterampilan kooperatif dan menjelaskan tiga aturan dasar dalam pembelajaran kooperatif yaitu :
a. Tetap berada dalam kelas
b. Mengajukan pertanyaan kepada kelompok sebelum mengajukan  
    pertanyaan  kepada guru
c. Memberikan umpan balik terhadap ide-ide serta menghindari saling mengkritik 
   sesama siswa dalam kelompok
  3.      Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya. Sementara pendengar menyimak / mengoreksi / menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap dan membantu mengingat / menghapal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya.
  4.      Guru memberikan kesimpulan atau jawaban akhir dari semua pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang disajikan. Serta memberikan apresiasi dan nilai kepada kelompok yang telah maju.
4.    Bagaimana upaya memecahkan kasus  melalui Pembelajaran Kooperatif?
Jawaban:
Dalam pembelajaran kooperatif dapat terjadi beberapa kasus. Untuk itu dilakukan uapaya-upaya pemecahan permasalahan antara lain sebagai berikut:
1)      Perlu adanya kerja sama tim.
2)      Memilki kemampuan untuk mengusai dan mempelajari materi yang diberikan
3)      Harus mampu memahami , mendengarkan dan menyimak dalam 
         penyampaian materi
4)      Guru harus mampu menjadi fasilitator untuk memahami karakter semua siswa 
         agar dapat memberikan nilai yang objektif terhadap masing-masing siswa.


Sumber:
Gulo, W. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo
     Sanjaya, Wina. (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
             Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Wena, Made. (2010) . Strategi Pembelajaran Inovatif Kotemporer. Jakarta : PT.
        Bumi Aksara
Zaini, Hisyam dkk. (2007) Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD
       (Centre for Teaching Staff Develovment)

Selasa, 16 September 2014

PK.T1B.IMAM PRASETYO.2012004057



1.    Mengapa pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang baik dilakukan dikelas?
Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu pembelajaran yang baik dilakukan dikelas karena pada dasarnya pembelajaran kooperatif mengutamakan keaktifan dan kerjasama antar siswa serta siswa mengkontruksi sendiri materi yang diajarkan dimana saat itu guru sebagai fasilitator dalam ruang kelas tersebut. Model pembelajaran kooperatif sangat berbeda dengan pengajaran konvensional dimana siswa sebagai sarana penerima ilmu pengetahuan tanpa mengkontruksinya. Selain itu, pembelajaraan kooperatif disamping untuk mencapai hasil belajar akademik, pembelajaraan kooperatif juga efektif untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa diantaranya kerjasama, menghargai pendapat orang lain, Memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar memperoleh dan memahami pengetahuan yang dibutuhkan secara langsung, sehingga apa yang dipelajarinya lebih bermakna bagi dirinya.

2.    Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran kooperatif?
Pembelajaran kooperatif yaitu pembelajaran dengan jumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam penyelesaian tugas kelompoknya, setiap siswa harus saling bekerjasama memahami materi pelajaran. Dalam belajar dikatakan belum selesai jika salah satu anggota belum menguasai bahan pelajaran yang dibahas.

3.    Sebutkan unsur dan karakteristik dari pembelajaran kooperatif!
Unsur-Unsur Pembelajaran Kooperatif
a.    Saling Ketergantungan Positif
b.     Tanggung Jawab Perseorangan
c.    Interaksi Tatap Muka
d.    Komunikasi antar Anggota Kelompok
e.    Evaluasi Proses Kelompok
Karakteristik Pembelajaran Kooperatif
a.    Dalam kelompoknya, siswa haruslah beranggapan bahwa mereka “sehidup sepenanggungan”.
b.    Siswa memiliki tanggung jawab terhadap siswa lainnya dalam kelompok, di samping tanggung jawab terhadap diri mereka sendiri dalam mempelajari materi yang dihadapi.
c.    Siswa haruslah berpandangan bahwa semua anggota di dalam kelompoknya memiliki tujuan yang sama.
d.    Siswa haruslah membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara anggota kelompoknya.
e.     Siswa akan diberikan evaluasi atau penghargaan yang akan berpengaruh terhadap evaluasi seluruh anggota kelompok.
f.     Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya.
g.    Siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani di dalam kelompoknya.

4.    Apa kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran kooperatif?
Kelebihan dari pembelajaran kooperatif
a.    Siswa tidak terlalu menggantungkan pada guru, tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan berfikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa yang lain.
b.    Pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan, mengungkapkan suatu gagasan serta mampu membandingkan antara gagasan sendiri dengan gagasan orang lain dan menarik kesimpulan.
c.    Membantu siswa menghargai orang lain dan menyadari bahwa masih memiliki keterbatasan
d.    Model pembelajaran kooperatif merupakan strategi yang cukup ampuh untuk meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial, termasuk mengembangkan rasa harga diri, hubungan interpersonal yang positif dengan orang lain, mengembangkan keterampilan, dan sikap positif terhadap sekolah.
e.    Siswa dapat memecahkan masalah tanpa takut membuat kesalahan, karena keputusan yang dibuat adalah tanggung jawab kelompoknya.
f.     Interaksi selama pembelajaran kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan berfikir. Hal ini berguna untuk pendidikan jangka panjang.
Kelemahan pembelajaran kooperatif
a.    Guru harus mempersiapkan pembelajaran secara matang, di- samping itu memerlukan lebih banyak tenaga, pemikiran, dan waktu.
b.    Selama kegiatan diskusi kelompok berlangsung, ada kecenderungan topik permasalahan yang dibahas meluas sehingga banyak yang tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
c.    Saat diskusi terkadang didominasi seseorang, hal ini mengakibatkan siswa yang lain menjadi pasif.
d.    Bisa menjadi tempat mengobrol atau gosip. Hal ini terjadi jika anggota kelompok tidak mempunyai kedisiplinan dalam belajar, seperti datang terlambat, mengobrol atau bergosip membuat waktu berlalu begitu saja sehingga tujuan untuk belajar menjadi sia-sia.
Sumber :
journal.uny.ac.id/index.php/jppfa/article/download/1055/857
F
I
G
A
E
R
O
K
Y
O
B